Selasa, 12 Juni 2012

obat kanker serviks


obat kanker serviks
Secara medis pengobatan kanker serviks dapat dilakukan dengan Pemanasan, diathermy atau dengan sinar laser bagi yang baru mengalami keabnormalan sel. Jika penyakit telah sampai pada tahap pra-kanker dan kanker leher rahim telah dapat diidentifikasi, maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk penyembuhannya, antara lain:
  • Operasi, yaitu dengan mengambil daerah yang terserang kanker, biasanya uterus beserta leher rahimnya.
  • Radioterapi yaitu dengan menggunakan sinar X berkekuatan tinggi yang dapat dilakukan secara internal maupun eksternal.
Selain pengobatan kanker secara medis, ada pula obat kanker alami yang dapat mengatasi penyakit kanker serviks. Sarang Semut Papua merupakan tanaman yang berasal dari Papua yang secara tradisional telah digunakan oleh penduduk asli Papua untuk mengobati berbagai penyakit secara turun-temurun, termasuk berbagai jenis kanker.
Dan sekarang hasil penelitian modern mendapati bahwa tanaman ini mengandung senyawa aktif penting seperti flavonoid, tokoferol, polifenol ,dan kaya akan berbagai mineral yang berguna sebagai anti-oksidan dan anti-kanker yang terbukti efektif menumpas berbagai jenis tumor dan kanker baik jinak ataupun ganas.
Kemampuan Sarang Semut secara empiris sebagai obat kanker serviks diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoidnya. Ada beberapa mekanisme kerja dari flavonoid dalam melawan tumor/kanker, diantaranya:
  • Inaktivasi karsinogen
    Menonaktifkan zat aktif yang menjadi penyebab kanker.
  • Antiproliferasi
    Menghambat proses perbanyakan sel abnormal pada kanker.
  • Penghambatan siklus sel
    Pada kanker, terjadi kegagalan pengendalian dalam  siklus pembelahan sel. Dimana sel mengalami pembelahan secara cepat dan terus menerus. Flavonoid bekerja dengan menghambat siklus pembelahan sel yang abnormal (kanker) tersebut.
  • Induksi apoptosis dan diferensiasi
    Merangsang proses bunuh diri sel kanker.
  • Inhibisi angiogenesis
    Menghambat pembentukan pembuluh darah baru pada sel kanker yang berperan dalam menyediakan makanan/nutrisi bagi perkembangan sel kanker. Jika sel kanker tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, sel kanker akan mati.
  • Pembalikan resistensi multi-obat
    Flavonoid membantu tubuh terhindar dari resistensi/kebal terhadap obat-obat yang dikonsumsi.
Sarang Semut juga mengandung tokoferol. Tokoferol mirip vitamin E yang berefek antioksidan efektif. Tokoferol berfungsi sebagai antioksidan dan antikanker serta menangkal serangan radikal bebas dengan cara antidegeneratif. Penelitian menunjukkan bahwa alfa-tokoferol pada konsentrasi 12 ppm telah mampu meredam radikal bebas hingga 96%, sedangkan Sarang Semut kaya akan antioksidan tokoferol, sampai sekitar 313 ppm.
Mengingat penelitian ilmiahnya masih sedikit, tidak menutup kemungkinan kedepan nanti akan ditemukan zat-zat aktif lainnya yang terkandung dalam Sarang Semut yang dapat lebih menjelaskan cara 'ajaib' herbal ini dapat memunahkan kanker dengan cepat dan tuntas.
Keampuhan Sarang Semut untuk membantu penyembuhan kanker serviks (leher rahim) terlihat dalam kesaksian seorang Ibu di Jayapura, Papua, yang bernama Ibu Rini. Berikut penuturannya:
Saya seorang ibu yang divonis oleh dokter telah mengidap kanker rahim. Namun, dokter menyarankan untuk tidak dioperasi karena alasan kondisi kesehatan saya yang sudah menurun akibat faktor umur. Namun, di sisi lain dokter juga menyampaikan kalau dibiarkan bibit kanker bisa berkembang dan menyebar. Dokter pun hanya merekomendasikan untuk mengonsumsi obat dokter.
Oleh karena kurang puas, saya pun berusaha mencari alternatif  pengobatan kanker yang lain. Atas saran dari saudara, saya pun mengonsumsi Sarang Semut. Ternyata, setelah 2 bulan mengonsumsi Sarang Semut setiap hari, kanker saya ternyata mengecil. Bahkan, saya memeriksakan kembali ke dokter, sungguh luar biasa, kanker di rahim telah hilang sama sekali.
Keterangan di atas selaras dengan respon positif dari para pengguna Sarang Semut. Contohnya Hendro Saputro yang telah memperkenalkan Sarang Semut sebagai tanaman obat sejak tahun 2001 mengungkapkan bahwa mereka yang mengonsumsi herbal ini banyak yang mendapatkan kesembuhan yang benar-benar tuntas, seperti pada kanker otak, kanker rahim, dan kanker prostat.
Ia berkomentar seperti yang dimuat dalam Majalah Natural bahwa "Rata-rata yang meminum rebusan Sarang Semut dan mendapatkan hasil setelah seminggu bahkan ada yang dalam 3 hari sudah terlihat hasilnya".
Hal yang sama juga dirasakan para pelanggan Kapsul Mecodia (Ekstrak Sarang Semut) yang terkena kanker, rata-rata melaporkan sudah mulai merasakan khasiat hanya dengan mengonsumsi selama 1-2 bulan saja! Bahkan banyak pelanggan yang sudah menjalani pengobatan medis dengan obat-obat kimia, juga memadukannya dengan Mecodia, dan merasakan proses kesembuhan yang lebih cepat dari pada sebelumnya.
Hal ini cocok dengan komentar Dr Dewata yang dimuat di Majalah Trubus, "Pasien yang memadukan antioksidan dengan obat kimia dari dokter lebih cepat sembuh daripada pasien yang hanya menggunakan obat kimia."
Ada juga yang sudah menggunakan herbal anti kanker lainnya seperti Noni Juice, dan Keladitikus yang kemudian dikombinasikan penggunaannya dengan Sarang Semut dan merasakan hasil yang sama, dimana proses kesembuhan berangsur-angsur lebih cepat terasa!
Sejak diperkenalkan sebagai tanaman obat, pengguna Sarang Semut kini semakin bertambah, tidak terbatas di Indonesia, tetapi juga digunakan di beberapa negara lain, seperti Singapura, Malaysia, Jerman, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat. Banyak laporan positif dari para pengguna Sarang Semut yang telah membuktikan sendiri khasiatnya yang menakjubkan dalam mengobati berbagai penyakit memautkan seperti kanker, tumor, dan sebagainya.
Karena itu bila Anda sedang mencari solusi yang tepat dan terjangkau untuk, Sarang Semut adalah salah satu obat kanker serviks yang harus dipertimbangkan. Bukan hanya karena faktor biaya, tapi juga tentang bagaimana mendapatkan kesembuhan tanpa harus melalui proses pengobatan melelahkan dan menyakitkan, pembedahan, kemoterapi, dan tanpa harus mengalami berbagai efek samping negatif lainnya akibat pengobatan medis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar