Perbedaan Cinta Sejati dan Cinta Nafsu. Membedakan cinta sejati dan cinta penuh nafsu sangat perlu dilakukan supaya nantinya perjalanan asmara anda akan berjalan dengan sehat dan sesuai dengan yang diharapkan. Cinta sejati pada dasarnya penuh kasih sayang dan saling pengertian, cinta nafsu rasa cinta yang penuh dengan hal hal negatif atau mengarah hal hal kenikmatan sesaat.
Hal ini sangat penting dipelajari oleh
cewek dimana pihak cewek yang paling sering dirugikan dalam hal
percintaan. Dengan mempelajari ini semoga cewek-cewek nantinya bisa
memilih pasangan cinta kalian masing-masing secara tepat tanpa terjebak
ke dalam cinta palsu yang terkadang hanya menginginkan sesuatu yang dia
inginkan dari kalian. Jika keinginan itu sudah dipenuhi maka dia akan
jauh-jauh pergi meninggalkan kalian. Sering sekali kita mendengar ada
orang bertanya :
" Apa perbedaan antara cinta dan nafsu ? "
" Bagaimana membedakan antara cinta dan nafsu?' atau yang lebih parah
" Cinta dan nafsu itu sama nggak sih ? "
Bagi sebagian orang, mereka mengatakan cinta dan nafsu itu sama saja.
Tapi tidak menurut saya. Buat saya pribadi cinta dan nafsu jelas dua hal
yang berbeda. Meski perbedaannya sangat tipis, mungkin itu yang membuat
orang sering terkecoh, tidak bisa membedakan mana nafsu, mana cinta..?
1. Cinta Sejati Tidak Sama dengan Nafsu
Cinta dan nafsu sering kali membingungkan kita. Sebenernya, kebanyakan
tema film, lagu, novel bukanlah tentang cinta, melainkan nafsu.
Bagaimana membedakanya?
Cinta tahan uji, . . . nafsu mudah luntur . . .
Cinta menghargai . . . nafsu memanfaatkan . . .
Daya tarik fisik sering kali menjadi satu sinyal awal dari tumbuhnya Cinta sejati, tapi itu belum jadi cinta sejati.
2. Cinta Tidak Sama Dengan Keromantisan
Perasaan romantis memang luar biasa dalam hubungan dekat antara pria dan
wanita. Tuhan memang merancang agar kita mengalami perasaan seperti ini
dalam hubungan istimewa dengan lawan jenis. Namun gairah dan kehangatan
romansa tidak dapat disamakan dengan cinta. Keromantisan merupakan
suatu perasaan; sedangkan cinta sejati masih memiliki makna yang jauh
lebih dalam lagi.
3. Cinta Sejati Tidak Sama Dengan Tergila-gila
Perasaan tergila-gila adalah daya tarik dan gairah yang kuat dalam diri
seseorang terhadap lawan jenisnya. Kamu akan memikirkan dia siang dan
malam. Pikiranmu tersita oleh orang itu sehingga kau tidak dapat
berkonsentrasi pada hal yang lain. Kata lain dari persaan tergila-gila
ialah puppy love atau cinta monyet. Jatuh cinta atau cinta pandangan
pertama biasanya mereka berbicara ttg perasaan tergila-gila…
4. Cinta Sejati Tidak Sama Dengan Seks
Cinta merupakan proses ; seks merupakan suatu tindakan. Cinta bisa
dipelajari; seks merupakan naluri. Cinta membutuhkan perhatian terus
menerus; seks tidak perlu seperti itu. Cinta membutuhkan waktu untuk
berkembang dan menjadi dewasa; seks tidak perlu waktu untuk berkembang.
Cinta membutuhkan interaksi emosional dan rohani; seks hanya membutuhkan
interaksi fisik. Cinta membuat hubungan makin dalam; seks tanpa cinta
membuat hubungan jadi renggang.
5. Cinta itu Membahagiakan, Nafsu itu Membahaykan
Cinta yang sebenarnya selalu menunjukkan jalan atau arah menuju
kebahagiaan bagi orang-orang yang menjalaninya. Seorang pecinta yang
sudah menemukan dan memahami makna cinta sejati dalam dirinya akan
berada pada kondisi yang membahagiakan. Sebaliknya, orang-orang yang
terkecoh dengan nafsu dan menganggap nafsu adalah cinta akan berada
dalam kondisi yang membahayakan. Kita tidak bisa memungkiri, di mana ada
kebaikan, di situlah setan menggoda manusia agar terjerumus ke dalam
keburukan.
Cinta dan nafsu seperti dua sisi dari mata uang yang sama. Cinta adalah
sisi positif, nafsu adalah sisi negatif dan uang itu adalah hubungan.
Seseorang yang mencintai pasangannya dengan sebenar-benarnya cinta akan
mengarahkan hubungannya menuju kebahagiaan sejati dengan cara menjaga
dan menyayangi pasangannya. Tanpa bermaksud untuk merusak dan menyakiti.
Lain halnya dengan orang-orang yang menjalin hubungan dengan landasan
nafsu, mereka akan membawa hubungannya kearah kebahagiaan yang semu dan
hanya berorientasi pada fisik, dalam hal ini sex. Yang justru akan
menjerumuskan mereka ke dalam situasi yang membahayakan.
Coba deh, kita meluangkan waktu untuk berfikir sejenak. Apakah hubungan
yang sedang kita jalani dengan pasangan sekarang ini berorientasi pada
kebahagiaan sejati atau hanya kebahagiaan duniawi yang semu..? Hanya
kamu yang tahu jawabannya.
6. Cinta Bikin Kita Ketawa, Nafsu Bikin Kita Kecewa
Kalau diibaratkan hubungan seperti sawah, maka cinta adalah padi dan
nafsu adalah rumput liar. Nah, ketika ketika seseorang menanam padi
(cinta) di sawah (hubungan) maka secara otomatis akan tumbuh juga rumput
liiar (nafsu). Kalau orang itu sudah mengetahui dan memahami apa itu
padi (apa itu cinta), maka dia akan segera memangkas rumput liar itu
(nafsu) yang tumbuh di sawahnya (hubungan). Ketika tiba masa panen,
orang ini akan menuai hasil sawahnya (hubungan) yang ditanami padi
(cinta) itu tadi berupa buah padi (kebahagiaan). Lain dengan orang-orang
yang terkecoh yang menyangka rumput liar (nafsu) sebagai padi (cinta).
Mereka akan memelihara rumput liar (nafsu) dan tanaman padinya (cinta)
akan mati. Pada saat panen, tentu yang mereka dapat hanyalah sekarung
rumput liar (nafsu) yang tidak enak dimakan (kekecewaan).
Di sinilah kita perlu bertanya kepada hati kita sendiri, apakah hubungan
yang kita jalani dengan pasangan sudah bisa membuat kita ketawa atau
hanya serangkaian kekecewaan yang kita dapat..? Kalau yang kita dapat
hanya kecewa dan kecewa, ada baiknya untuk kita mengkaji ulang, apakah
apakah hubungan yang kita jalani berlandaskan cinta atau nafsu..?
7. Cinta Selalu Ingin Memberi, Nafsu Hanya Ingin Diberi
Saya rasa maksud dari poin ketiga ini sudah jelas. Cinta adalah memberi.
Ketika seseorang menjalin hubungan atas dasar cinta maka hal pertama
yang dilakukannya adalah memberikan yang terbaik kepada pasangannya,
bukan ingin diberi. Logikanya, kalau kita dan pasangan sama-sama ingin
memberi (kita ingin memberi kepada pasangan dan pasangan ingin memberi
kepada kita) secara otomatis keduanya akan menerima. Tapi kalau kita dan
pasangannya inginnya diberi (pasangan ingin diberi dan kita juga ingin
diberi) lalu siapa yang akan memberi..? Pada akhirnya yang terjadi
justru tidak ada yang akan diberi karena tidak ada yang ingin memberi.
Coba dipikirkan lagi..!
8. Cinta Ingin Menyayangi, Nafsu Ingin Menggerayangi
Hayo...!!!!
Bagaimana cara kamu memperlakukan pasanganmu?
Dan bagaimana cara pasanganmu memperlakukan kamu?
Ini adalah cara termudah untuk membedakan mana cinta, mana nafsu..?
Landasan seseorang dalam menjalin hubungan akan sangat menentukan pada
bagaimana cara orang tersebut memperlakukan pasangannya. Orang yang
menjalin hubungan dengan landasan cinta akan senantiasa memperlakukan
pasangannya dengan cara-cara yang baik. Menjaga, menyayangi,
memperhatikan dan selalu memberikan yang terbaik. Sebaliknya orang orang
yang menjalin hubungan karena nafsu cenderung memperlakukan pasangan ke
arah fisik. Setiap kali bertemu, inginnya menciumi dan diciumi, setiap
kali berdua inginnya dipeluk dan memeluk, digerayangi dan menggerayangi,
dan yang lebih parah lagi kalau sampai kearah hubungan sex. Waaaah...,
bahaya, bahaya...!!!
9. Cinta Yang Terbaik, Nafsu Yang Terbalik
Cinta selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik, berusaha memberikan
yang terbaik untuk pasangan dan selalu memperlakukan pasangan dengan
cara-cara yang baik. Bagaimana dengan nafsu ... ? Sebaliknya, nafsu
Nah, semoga bahasan di atas bisa memberi kita sedikit gambaran mengenai
selalu ingin diberi dan cenderung memperlakukan pasangan ke arah yang
menyesatkan. perbedaan antara nafsu dan cinta. Sehingga kita semua tidak
terjerumus kedalam hubungan yang penuh nafsu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar