Derajat Luka Bakar
Klasifikasi dari derajat luka bakar yang banyak digunakan di dunia medis
adalah jenis "Superficial Thickness", "Partial Thickness" dan "Full
Thickness" dimana pembagian tersebut didasarkan pada sejauh mana luka
bakar menyebabkan perlukaan apakah pada epidermis, dermis ataukah
lapisan subcutaneous dari kulit. Pengklasifikasian luka tersebut
digunakan untuk panduan pengobatan dan memprediksi prognosis 'Tael 1. Deskripsi dari klasifikasi luka bakar .
Klasifikasi baru | klasifikasi tradisional | kedalaman luka bakar | bentuk klinis |
---|---|---|---|
Superficial thickness | Derajat 1 | Lapisan Epidermis | Erythema( kemerahan ), Rasa sakit seperti tersengat, blisters( Gelembung cairan ) |
Partial thickness — superficial | Derajat 2 | Epidermis Superficial (Lapisan papillary) dermis | Blisters ( Gelembung cairan ), Cairan bening ketika gelembung dipecah, dan rasa sakit nyeri |
Partial thickness — deep | Deep (reticular) dermis | Sampai pada lapisan berwarna putih, Tidak terlalu sakit seperti superficial derajat 2. sulit dibedakan dari full thickness | |
Full thickness | Derajat 3 atau 4 | Dermis dan struktuir tubuh dibawah dermis Fascia,Tulang, or Otot | Berat, adanya eschar seperti kulit yang meleleh, cairan berwarna , tidak didapatkan sensasi rasa sakit |
Luka bakar juga harus diklasifikasikan sesuai dengan TBSA ( total body
surface area ), dengan mempertimbangkan daerah dengan luka bakar jenis
partial thickness atau full thickness (Luka bakar jenis superficial
thickness tidak banyak digunakan).
[sunting]Luas Luka Bakar
Dalam dunia kedokteran perkiraan luas luka bakar yang banyak digunakan
adalah dengan menggunakan metoda rule of Nine dari wallace dengan
membagi tubuh seseorang yang terkena luka bakar menjadi beberapa area.
Artikel ini dibuat sakainget,
[sunting]Diagnosis
Diagnosis luka bakar harus meliputi:
- Etiologi
- Derajat luka bakar
- Luas luka bakar
[sunting]Penanganan
[sunting]Pre Hospital
Seorang yang sedang terbakar akan merasa panik, dan akan belari untuk
mencari air. Hal ini akan sebaliknya akan memperbesar kobaran api karena
tertiup oleh angin. Oleh karena itu, segeralah hentikan (stop), jatuhkan (drop), dan gulingkan (roll)
orang itu agar api segera padam. Bila memiliki karung basah, segera
gunakan air atau bahan kain basah untuk memadamkan apinya. Sedanguntuk
kasus luka bakar karena bahan kimia atau benda dingin, segera basuh dan
jauhkan bahan kimia atau benda dingin. Matikan sumber listrik dan bawa
orang yang mengalami luka bakar dengan menggunakan selimut basah pada
daerah luka bakar. Jangan membawa orang dengan luka bakar dalam keadaan
terbuka karena dapat menyebabkan evaporasi cairan tubuh yang terekspose
udara luar dan menyebabkan dehidrasi. Orang dengan luka bakar biasanya
diberikan obat-obatan penahan rasa sakit jenis analgetik : Antalgin,
aspirin, asam mefenamat samapai penggunaan morfin oleh tenaga medis
[sunting]Hospital
Setiap pasien luka bakar harus dianggap sebagai pasien trauma, karenanya
harus dicek Airway, breathing dan circulation-nya terlebih dahulu.
- Airway - apabila terdapat kecurigaan adanya trauma inhalasi, maka segera pasang Endotracheal Tube (ET). Tanda-tanda adanya trauma inhalasi antara lain adalah: riwayat terkurung dalam api, luka bakar pada wajah, bulu hidung yang terbakar, dan sputum yang hitam.
- Breathing - eschar yang melingkari dada dapat menghambat gerakan dada untuk bernapas, segera lakukan escharotomi. Periksa juga apakah ada trauma-trauma lain yang dapat menghambat gerakan pernapasan, misalnya pneumothorax, hematothorax, dan fraktur costae
- Circulation - luka bakar menimbulkan kerusakan jaringan sehingga menimbulkan edema. pada luka bakar yang luas dapat terjadi syok hipovolumik karena kebocoran plasma yang luas. Manajemen cairan pada pasien luka bakar, dapat diberikan dengan Formula Baxter.
Formula Baxter
- Total cairan = 4cc x berat badan x luas luka bakar
- Berikan 50% dari total cairan dalam 8 jam pertama, dan sisanya dalam 16 jam berikutnya
[sunting]Perawatan Luka
[sunting]Etiologi
Luka bakar dapat disebabkan oleh banyak hal:
Bahan kimia chemicals yang dapat menyebabkan luka bakar adalah Asam kuat atau basa kuat acids atau bases.[1] Luka
bakar akibat bahan kimia umumnya disebabkan karena sifat kimiawi bahan
tersebut yang tajam dan dapat membakar kulit, seperti [sodium
hidroksida]], silver nitrate, dan bahan kimia berbahaya lainnya (seperti asam sulfur ataupun asam nitrat).[2] Asam hidroflorik dapat menyebabkan kerusakan tulang, namun jenis kerusakan yang terjadi sulit dibuktikan.[3]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar