Rabu, 12 Desember 2012

drajat luka bakar

Derajat Luka Bakar

Klasifikasi dari derajat luka bakar yang banyak digunakan di dunia medis adalah jenis "Superficial Thickness", "Partial Thickness" dan "Full Thickness" dimana pembagian tersebut didasarkan pada sejauh mana luka bakar menyebabkan perlukaan apakah pada epidermis, dermis ataukah lapisan subcutaneous dari kulit. Pengklasifikasian luka tersebut digunakan untuk panduan pengobatan dan memprediksi prognosis 'Tael 1. Deskripsi dari klasifikasi luka bakar .
Klasifikasi baruklasifikasi tradisionalkedalaman luka bakarbentuk klinis
Superficial thicknessDerajat 1Lapisan EpidermisErythema( kemerahan ), Rasa sakit seperti tersengat, blisters( Gelembung cairan )
Partial thickness — superficialDerajat 2Epidermis Superficial (Lapisan papillary) dermisBlisters ( Gelembung cairan ), Cairan bening ketika gelembung dipecah, dan rasa sakit nyeri
Partial thickness — deepDeep (reticular) dermisSampai pada lapisan berwarna putih, Tidak terlalu sakit seperti superficial derajat 2. sulit dibedakan dari full thickness
Full thicknessDerajat 3 atau 4Dermis dan struktuir tubuh dibawah dermis Fascia,Tulang, or OtotBerat, adanya eschar seperti kulit yang meleleh, cairan berwarna , tidak didapatkan sensasi rasa sakit
Luka bakar juga harus diklasifikasikan sesuai dengan TBSA ( total body surface area ), dengan mempertimbangkan daerah dengan luka bakar jenis partial thickness atau full thickness (Luka bakar jenis superficial thickness tidak banyak digunakan).

[sunting]Luas Luka Bakar

Dalam dunia kedokteran perkiraan luas luka bakar yang banyak digunakan adalah dengan menggunakan metoda rule of Nine dari wallace dengan membagi tubuh seseorang yang terkena luka bakar menjadi beberapa area. Artikel ini dibuat sakainget,

[sunting]Diagnosis

Diagnosis luka bakar harus meliputi:
  1. Etiologi
  2. Derajat luka bakar
  3. Luas luka bakar

[sunting]Penanganan

[sunting]Pre Hospital

Seorang yang sedang terbakar akan merasa panik, dan akan belari untuk mencari air. Hal ini akan sebaliknya akan memperbesar kobaran api karena tertiup oleh angin. Oleh karena itu, segeralah hentikan (stop), jatuhkan (drop), dan gulingkan (roll) orang itu agar api segera padam. Bila memiliki karung basah, segera gunakan air atau bahan kain basah untuk memadamkan apinya. Sedanguntuk kasus luka bakar karena bahan kimia atau benda dingin, segera basuh dan jauhkan bahan kimia atau benda dingin. Matikan sumber listrik dan bawa orang yang mengalami luka bakar dengan menggunakan selimut basah pada daerah luka bakar. Jangan membawa orang dengan luka bakar dalam keadaan terbuka karena dapat menyebabkan evaporasi cairan tubuh yang terekspose udara luar dan menyebabkan dehidrasi. Orang dengan luka bakar biasanya diberikan obat-obatan penahan rasa sakit jenis analgetik : Antalgin, aspirin, asam mefenamat samapai penggunaan morfin oleh tenaga medis

[sunting]Hospital

Setiap pasien luka bakar harus dianggap sebagai pasien trauma, karenanya harus dicek Airway, breathing dan circulation-nya terlebih dahulu.
  1. Airway - apabila terdapat kecurigaan adanya trauma inhalasi, maka segera pasang Endotracheal Tube (ET). Tanda-tanda adanya trauma inhalasi antara lain adalah: riwayat terkurung dalam api, luka bakar pada wajah, bulu hidung yang terbakar, dan sputum yang hitam.
  2. Breathing - eschar yang melingkari dada dapat menghambat gerakan dada untuk bernapas, segera lakukan escharotomi. Periksa juga apakah ada trauma-trauma lain yang dapat menghambat gerakan pernapasan, misalnya pneumothorax, hematothorax, dan fraktur costae
  3. Circulation - luka bakar menimbulkan kerusakan jaringan sehingga menimbulkan edema. pada luka bakar yang luas dapat terjadi syok hipovolumik karena kebocoran plasma yang luas. Manajemen cairan pada pasien luka bakar, dapat diberikan dengan Formula Baxter.
Formula Baxter
  1. Total cairan = 4cc x berat badan x luas luka bakar
  2. Berikan 50% dari total cairan dalam 8 jam pertama, dan sisanya dalam 16 jam berikutnya

[sunting]Perawatan Luka

[sunting]Etiologi

Luka bakar dapat disebabkan oleh banyak hal:
  1. Panas (misal apiair panas, uap panas)
  2. Radiasi
  3. Listrik
  4. Kimia
  5. Laser
Bahan kimia chemicals yang dapat menyebabkan luka bakar adalah Asam kuat atau basa kuat acids atau bases.[1] Luka bakar akibat bahan kimia umumnya disebabkan karena sifat kimiawi bahan tersebut yang tajam dan dapat membakar kulit, seperti [sodium hidroksida]], silver nitrate, dan bahan kimia berbahaya lainnya (seperti asam sulfur ataupun asam nitrat).[2] Asam hidroflorik dapat menyebabkan kerusakan tulang, namun jenis kerusakan yang terjadi sulit dibuktikan.[3]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar