1. Osteoporosis
Begitu
wanita memasuki usia 40 tahun atau mulai mengalami menopause, sakit dan
nyeri seperti sudah menjadi teman setianya. Pengobatan osteoporosis
menjadi sulit karena jarang terdiagnosis sebelum wanita mulai mengalami
kerapuhan tulang. Penyebabnya adalah kekurangan kalsium.
Selain
itu, pengurangan pasokan alami hormon estrogen ketika menopause dapat
menyebabkan ketidakseimbangan hormon serta fungsi organ dalam tubuh dan
perubahan dalam kesehatan secara keseluruhan. Inilah yang menyebabkan
wanita menopause rentan terhadap osteoporosis.
2. Serangan jantung
Data
statistik 10 tahun terakhir menunjukkan bahwa serangan jantung pada
wanita semakin meningkat dan jumlah wanita yang bertahan hidup hanya
beberapa.
3. Depresi
Depresi pada wanita
semakin merajalela dan hasilnya benar-benar menyeramkan. Baru-baru ini
ditemukan bahwa ketidakseimbangan hormonal yang terjadi pada wanita
setelah menopause bisa menjadi penyebab terbesar depresi, yang
menyebabkan ledakan psikotik dan bunuh diri.
4. Kanker serviks dan payudara
Kanker
serviks dan payudara adalah pembunuh nomor satu di kalangan wanita.
Setiap wanita harus melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara
teratur untuk membantu mendeteksi kanker payudara lebih dini. Untuk
kanker serviks, lakukan vaksin atau pemeriksaan pap smear bila Anda
sudah pernah berhubungan intim.
5. PCOS (Poly Cystic Ovaries)
PCOS
merupakan kondisi di mana terdapat kista kecil pada ovarium (indung
telur). Kondisi ini mengakibatkan terjadinya gangguan keseimbangan
hormonal pada wanita. Gangguan keseimbangan hormonal ini dapat
menyebabkan perubahan pada siklus menstruasi, perubahan pada kulit,
kesulitan untuk hamil dan masalah-masalah lainnya.
Seorang wanita
normal memiliki hormon estrogen dan progesteron. Gejala yang paling
terlihat adalah perubahan siklus pada menstruasi, bisa lebih sering atau
lebih jarang dan bervariasi, dari yang sedikit hingga sangat banyak.
Hal ini disebabkan karena terjadinya ketidakseimbangan hormonal yang
berpengaruh pada proses ovula
Tidak ada komentar:
Posting Komentar