Selasa, 11 Desember 2012

obat dymenore

Dismenore (dysmenorrhea) berasal dari bahasa Yunani. Kata dys yang berarti sulit, nyeri, abnormal; meno yang berarti bulan; dan rrhea yang berarti aliran.
Dismenore adalah kondisi medis yang terjadi sewaktu haid/menstruasi yang dapat mengganggu aktivitas dan memerlukan pengobatan yang ditandai dengan nyeri atau rasa sakit di daerah perut maupun panggul.
Angka Kejadian
Angka kejadian (prevalensi) dismenore berkisar 45-95 persen (sumber: USA, November 2006). Wanita yang mengalami dismenore sampai parah dapat mencapai 15 persen.
Penyebab
Penyebab dismenore bermacam-macam, bisa karena penyakit (radang panggul), endometriosis, tumor atau kelainan uterus, selaput dara atau vagina tidak berlubang, stres atau cemas yang berlebihan. Penyebab lain dari dismenore diduga terjadinya ketidakseimbangan hormonal dan tidak ada hubungan dengan organ reproduksi.
Klasifikasi
Dismenore dapat digolongkan berdasarkan jenis nyeri dan ada tidaknya kelainan atau sebab yang dapat diamati.
Berdasarkan jenis nyeri adalah:
  1. Dismenore spasmodik.
  2. Dismenore kongestif.
Berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab yang dapat diamati adalah:
  1. Dismenore primer.
  2. Dismenore sekunder.
Dismenore Berdasarkan Jenis Nyeri
Dismenore Spasmodik
Dismenore spasmodik adalah nyeri yang dirasakan di bagian bawah perut dan terjadi sebelum atau segera setelah haid dimulai. Dismenore spasmodik dapat dialami oleh wanita muda maupun wanita berusia 40 tahun ke atas. Sebagian wanita yang mengalami dismenore spasmodik, tidak dapat melakukan aktivitas.
Tanda dismenore spasmodik, antara lain:
  1. Pingsan.
  2. Mual.
  3. Muntah.
  4. Dismenore spasmodik dapat diobati atau dikurangi dengan melahirkan bayi pertama, walaupun tidak semua wanita mengalami hal tersebut.
Dismenore Kongestif
Dismenore kongestif dapat diketahui beberapa hari sebelum haid datang. Gejala yang ditimbulkan berlangsung 2 dan 3 hari sampai kurang dari 2 minggu. Pada saat haid datang, tidak terlalu menimbulkan nyeri. Bahkan setelah hari pertama haid, penderita dismenore kongestif akan merasa lebih baik. Gejala yang ditimbulkan pada dismenore kongestif, antara lain:
  1. Pegal (pegal pada paha).
  2. Sakit pada payudara.
  3. Lelah.
  4. Mudah tersinggung.
  5. Kehilangan keseimbangan.
  6. Ceroboh.
  7. Gangguan tidur.
  8. Timbul memar di paha dan lengan atas.
Berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab yang dapat diamati adalah:
1) Dysmenorrhea primer ( Dismenore / Nyeri haid )
Dysmenorrhea primer adalah nyeri menstruasi yang terjadi tanpa adanya kelainan ginekologik yang nyata. Dismenorea primer terjadi beberapa waktu setelah menarke, biasanya sesudah menarke, umumnya sesudah 12 bulan atau lebih, oleh karena siklus-siklus menstruasi pada bulan-bulan pertama setelah menarke biasanya bersifat anovulatoir yang tidak disertai nyeri. Rasa nyeri timbul sebelum atau bersama-sama dengan menstruasi dan berlangsung untuk beberapa jam, walaupun pada beberapa kasus dapat berlangsung sampai beberapa hari. Sifat rasa nyeri ialah kejang yang berjangkit-jangkit, biasanya terbatas pada perut bawah, tetapi dapat merambat ke daerah pinggang dan paha. Rasa nyeri dapat disertai rasa mual, muntah, sakit kepala, diare.
2) Dysmenorrhea sekunder
Dysmenorrhea sekunder dikaitkan dengan penyakit pelvis organik, seperti endometriosis, penyakit radang pelvis, stenosis serviks, neoplasma ovarium atau uterus dan polip uterus. IUD juga dapat merupakan penyebab dismenorea ini. Dismenore sekunder dapat disalah artikan sebagai dismenore primer atau dapat rancu dengan komplikasi kehamilan dini, terapi harus ditunjukkan untuk mengobati penyakit dasar.
PENGOBATAN
Pengobatan dismenore primer yang sering dipakai adalah golongan NSAID yaitu : aspirin, naproksen, ibuprofen, indometasin, dan asam mefenamat. Obat-obatan ini sering kali lebih efektif jika diminum sebelum timbul nyeri. Karena dismenorea jarang menyertai perdarahan tanpa ovulasi, maka pemberian kontrasepsi oral untuk menekan ovulasi juga merupakan pengobatan yang efektif. Untuk dismenore sekunder, terapi harus di tujukan untuk mengobati penyakit dasar.
Terapi dismenore yang lebih sederhana tapi efektif dan tidak memiliki efek samping bisa Anda dapatkan dari Obat Herbal Dismenore XAMthone plus. Obat Herbal XAMthone plus terbuat dari bahan-bahan alami yang diolah dengan menggunakan teknologi tinggi oleh tangan-tangan profesional sehingga menghasilkan produk yang berkualitas premium.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar