Sekedar renungan …
Masihkah
tetap membenci bila orang yang menjengkelkan itu tengah tertidur
lelap?? … mungkin inilah sumber kekuatan seorang ibu tetap mencintai
anak-anaknyanya betapa pun si anak telah ‘menyakiti’ hati sang ibu …
Cobalah dengan memperhatikan pasangan anda yang tengah terlelap dalam
damai … semoga anda memperoleh kekuatan darinya untuk tetap mencintainya
sepenuh hati … !
Tatapan Penuh Cinta
Pernahkah
anda menatap orang-orang terdekat anda saat ia sedang tidur? Kalau
belum, cobalah sekali saja menatap mereka saat sedang tidur. Saat itu
yang tampak adalah ekspresi paling wajar dan paling jujur dari
seseorang. Seorang artis yang ketika di panggung begitu cantik dan
gemerlap pun bisa
jadi
akan tampak polos dan jauh berbeda jika ia sedang tidur. Orang paling
kejam di dunia pun jika ia sudah tidur tak akan tampak wajah bengisnya.
Perhatikanlah ayah anda saat beliau sedang tidur. Sadarilah, betapa
badan yang dulu kekar dan gagah itu kini semakin tua dan ringkih, betapa
rambut-rambut
putih mulai menghiasi kepalanya, betapa kerut merut mulai terpahat di
wajahnya. Orang inilah yang tiap hari bekerja keras untuk kesejahteraan
kita, anak-anaknya. Orang inilah, rela melakukan apa saja asal perut
kita kenyang dan pendidikan kita lancar.
Sekarang,
beralihlah. Lihatlah ibu anda … Hmm … kulitnya mulai keriput dan tangan
yang dulu halus membelai-belai tubuh bayi kita itu kini kasar karena
tempaan hidup yang keras. Orang inilah yang tiap hari mengurus kebutuhan
kita. Orang inilah yang paling rajin mengingatkan dan mengomeli kita
semata-mata karena rasa kasih dan sayang, dan sayangnya, itu sering kita
salah artikan.
Cobalah menatap wajah orang-orang tercinta itu : Ayah, Ibu, Suami, Istri, Kakak, Adik, Anak, Sahabat, Semuanya.
Rasakanlah
sensasi yang timbul sesudahnya. Rasakanlah energi cinta yang mengalir
pelan-pelan saat menatap wajah lugu yang terlelap itu. Rasakanlah
getaran cinta yang mengalir deras ketika mengingat betapa banyaknya
pengorbanan yang telah dilakukan orang-orang itu untuk kebahagiaan anda.
Pengorbanan yang kadang tertutupi oleh kesalah pahaman kecil yang entah
kenapa selau saja nampak besar.
Secara
ajaib Tuhan mengatur agar pengorbanan itu bisa tampak lagi melalui
wajah-wajah jujur mereka saat sedang tidur. Pengorbanan yang kadang
melelahkan namun enggan mereka ungkapkan.
Dan
ekspresi wajah ketika tidur pun mengungkap segalanya. Tanpa kata, tanpa
suara dia berkata : “betapa lelahnya aku hari ini”. Dan penyebab lelah
itu? Untuk siapa dia berlelah-lelah? Tak lain adalah kita. Suami yang
bekerja keras mencari nafkah, istri yang bekerja keras mengurus dan
mendidik anak,
juga rumah. Kakak, adik, anak, dan sahabat yang telah melewatkan hari-hari suka dan duka bersama kita.
Resapilah
kenangan-kenangan manis dan pahit yang pernah terjadi dengan menatap
wajah-wajah mereka. Rasakanlah betapa kebahagiaan dan keharuan seketika
membuncah jika mengingat itu semua.
Bayangkanlah apa yang akan terjadi jika esok hari mereka “orang-orang terkasih itu” tak lagi membuka matanya, selamanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar